Afkar, Balita Warga Tapsel Butuh Uluran Tangan
Amir Hamzah Harahap - Jumat, 09 Mei 2025 21:41 WIB

analisamedan.com - Afkar Mazid Ritonga usia 1 tahun 2 bulan menderita penyakit langka yaitu hidrosefalus.
Dia adalah anak kedua dari ayah Rotua Ritonga (30) dan Ibu Ade Aswita Yani (29) merupakan warga Desa Panobasan Lombang,Kecamatan Angkola Barat, Kabupaten Tapanuli Selatan.
Ayahnya hanyalah seorang yang digaji menjaga hewan ternak dari seorang warga.
Afkar mulai menderita hidrosefalus sejak usia 2 bulan. Sudah berbagai tindakan penanganan medis dilakukan, sudah 2 kali operasi dan kontrol setiap bulannya diwajibkan ke Medan.
Namun karena terkendala biaya, sudah 5 bulan terakhir Afkar tak pernah lagi dibawa ke Medann untuk kontrol. Terakhir dia hanya kontrol ke dokter anak di Padangsidimpuan.
Dokter anak sudah menyarankan agar Afkar segera dirujuk ke Medan karena kondisinya kurang baik dan fasilitas terbatas di daerah.
Ukuran kepalanya semakin membesar, kemudian selang yang dipasang dalam tubuhnya untuk mengalirkan cairan berlebihan di otak ke perut juga sudah rusak sehingga perlu perbaikan kembali agar cairannya bisa berjalan lancar.
Tetapi dikarenakan tak ada biaya, orangtua Afkar belum membawa anaknya ke Medan. Untuk biayanya selama ini aja sudah sangat kewalahan menutupinya, terkadang dibantu para dermawan.
Namun karena perawatan yang terus berkelanjutan setiap bulannya dan harus ke Medan dengan biaya yang besar membuat dana yang ada cepat habis. Untuk transport saja untuk 2 orang 400 ribu sekali jalan, biaya makan selama berada di Medan dan keperluan lainnya, untuk memenuhi nutrisinya, Afkar harus mengonsumsi susu khusus dengan biaya 300 ribuan setiap minggunya, belum lagi vitamin dan kebutuhan lainnya.
Dia adalah anak kedua dari ayah Rotua Ritonga (30) dan Ibu Ade Aswita Yani (29) merupakan warga Desa Panobasan Lombang,Kecamatan Angkola Barat, Kabupaten Tapanuli Selatan.
Ayahnya hanyalah seorang yang digaji menjaga hewan ternak dari seorang warga.
Afkar mulai menderita hidrosefalus sejak usia 2 bulan. Sudah berbagai tindakan penanganan medis dilakukan, sudah 2 kali operasi dan kontrol setiap bulannya diwajibkan ke Medan.
Namun karena terkendala biaya, sudah 5 bulan terakhir Afkar tak pernah lagi dibawa ke Medann untuk kontrol. Terakhir dia hanya kontrol ke dokter anak di Padangsidimpuan.
Dokter anak sudah menyarankan agar Afkar segera dirujuk ke Medan karena kondisinya kurang baik dan fasilitas terbatas di daerah.
Ukuran kepalanya semakin membesar, kemudian selang yang dipasang dalam tubuhnya untuk mengalirkan cairan berlebihan di otak ke perut juga sudah rusak sehingga perlu perbaikan kembali agar cairannya bisa berjalan lancar.
Tetapi dikarenakan tak ada biaya, orangtua Afkar belum membawa anaknya ke Medan. Untuk biayanya selama ini aja sudah sangat kewalahan menutupinya, terkadang dibantu para dermawan.
Namun karena perawatan yang terus berkelanjutan setiap bulannya dan harus ke Medan dengan biaya yang besar membuat dana yang ada cepat habis. Untuk transport saja untuk 2 orang 400 ribu sekali jalan, biaya makan selama berada di Medan dan keperluan lainnya, untuk memenuhi nutrisinya, Afkar harus mengonsumsi susu khusus dengan biaya 300 ribuan setiap minggunya, belum lagi vitamin dan kebutuhan lainnya.
Editor
: Amir Hamzah Harahap
SHARE:
Tags
Berita Terkait

Championship 2025 UM Tapsel, Berikut Daftar Juaranya

Silaturrahmi Syawalan PD Pemuda Muhammadiyah Tapsel

4 Santri di Tapsel Jadi Korban Asusila

PT EMPTonga Gelar Pelatihan Pangan Olahan Khas Tapsel dan Pangan Penderita Stunting

Sihar PH Sitorus Kirimkan Bantuan Kemanusiaan Kepada Korban Banjir di Tapsel

Rutan Kelas IIB Sibuhuan Gandeng BNN Tapsel Sosialisasi Bahaya Narkoba
Komentar