Sentuhan Spiritual di Masa Senja

Bagi para penyuluh, program tahsin ini bukan sekadar kewajiban pekerjaan. Ini adalah misi kemanusiaan. Mereka tidak hanya mengajarkan huruf-huruf Al-Qur'an, tetapi juga menyalurkan ketenangan batin. Banyak lansia yang merasa lebih damai setelah mengikuti kelas ini, lebih ceria, bahkan lebih aktif berinteraksi dengan sesama penghuni panti.
Kegiatan selalu ditutup dengan doa bersama. Saat tangan-tangan renta terangkat dan suara bergetar memohon ampunan, suasana ruang itu seolah dipenuhi cahaya. Ada rasa kebersamaan, ada keyakinan bahwa usia senja bukanlah penghalang untuk terus dekat dengan firman Allah.
Salim dan para penyuluh berharap program semacam ini bisa meluas. Mereka membayangkan panti-panti jompo lain juga mendapat sentuhan yang sama, mungkin dengan melibatkan relawan muda atau bantuan fasilitas seperti mushaf berhuruf besar bagi lansia yang kesulitan membaca. "Siapa pun kita, berapa pun usia kita, tetap butuh dekat dengan Al-Qur'an. Itu bukan hanya bacaan, tapi juga cahaya," tutur Salim.
Dan di sudut kota Binjai, cahaya itu terus menyala. Melalui huruf yang dieja perlahan, melalui ayat yang diulang berkali-kali, melalui senyum yang muncul setelah berhasil melafalkan satu kalimat dengan benar. Para lansia membuktikan: semangat belajar tak pernah pudar, bahkan di ujung usia.
Di masa senja mereka, Al-Qur'an menjadi teman setia. Dan para penyuluh agama dengan sabar, dengan kasih menjadi lentera yang menuntun langkah, satu huruf, satu ayat, satu jiwa, menuju keheningan yang penuh berkah.

KAI Divre Sumut Lanjutkan Bakti Sosial Rail Clinic di Baja Linggei, 200 Warga Dapat Layanan Kesehatan Gratis

Dua Begal Sadis Kerap Beraksi di Medan-Binjai Ditembak Polisi

Rumah Zakat Lakukan Pembinaan Bersama Peserta Program Ramah Lansia

Bupati Palas Serahkan Bantuan ke Pondok Lansia yang Terbakar

Bersama IPEMI Kota Binjai, JNE Menggelar Kegiatan Bertajuk JNE Connecting Happiness for Economic
