Apakah Asia Tetap Lahirkan Juara Dunia dari Copa Amerika?

Catatan :Franszul M Sianturi, S.E, S.H

analisamedan.com -Final Piala Dunia Qatar 2022 menyisakan dua tim unggulan yakni Argentina dan Francis. Dua negara yang melahirkan pemain pemain hebat dan legenda di dunia ini seperti halnya Maradona dan Michael Platini diyakini akan menyuguhkan pertunjukan sepakbola modern pada Minggu 18 Desember mendatang.

Sebagai seorang penonton dan pernah menjadi pemain sepakbola antar kecamatan hingga akhirnya menggemari olahraga sepakbola sampai era ini, pertemuan Argentina Vs Francis pada Tahun 2022 mengingatkan saya tentang final Piala Dunia Tahun 2002 yang digelar di Yokohama Jepang. Kala itu Jepang dan Korea Selatan menjadi tuan rumah Piala Dunia.

Tim dari benua Amerika Latin Brazil yang dijuluki tim Samba bertemu dengan tim kuat benua Eropa Jerman. Dua negara digdaya sepakbola didunia ini berhadapan dan saling jual beli serangan, hasilnya Rivaldo dan Ronaldo berhasil menjebol gawang Oliver Khan dengan skor 2-0. Piala Dunia 2002 pun menjadi milik Benua Amerika.

Benua Asia sudah terbukti menjadi panggung terbaik bagi tim Amerika Latin, sebab jika dihelat diluar Asia, tim tim dari benua biru Eropa selalu menjadi kampiun. Saya coba mengkaji dari usia saya mulai memahami sepakbola. Piala Dunia 1998, tuan rumah Francis, juaranya Francis. Piala Dunia 2002, tuan rumah Korea Selatan dan Jepang, juaranya Brazil. Piala Dunia 2006, tuan rumah Jerman, juaranya Italia.

Baca : Prancis Vs Maroko Malam Ini, Bentrok Pertama Ayam Jantan dan Singa Atlas di Piala Dunia

Piala Dunia 2010, tuan rumah Afrika Selatan, juaranya Spanyol. Piala Dunia 2014 tuan rumah Brazil, juaranya Jerman. Piala Dunia 2018, tuan rumah Rusia, juaranya Francis dan Piala Dunia 2022 tuan rumah Qatar juaranya ?

Apakah pada Piala Dunia 2022, tim Amerika Latin akan berhasil membawa Piala Dunia ke Amerika Latin karena digelar di benua Asia?

Jika melihat perjalanan Argentina hingga menuju final pada Piala Dunia di Qatar, di awal laga di mulai Messi cs harus menyerah 1-2 dari Arab Saudi. Meski, saya yakin itu bagian dari strategi, sebab setelah kalah dari Arab Saudi, tim Tango julukan Argentina terus melaju dan tampil beringas menumbangkan lawan lawannya dan mampu menyingkirkan tim kuat Belanda di Perempat Final lewat drama adu finalti.

Argentina sepertinya terus semakin percaya diri, apalagi mampu melumat Kroasia di Semifinal dengan skor fantastis 3-0, semakin membuat para pengamat sepakbola, para pemain judi bola, para penggemar berat, optimis Argentina meraih gelar ketiganya dan gelar pertama buat Lionel Messi.

Nah, kita tunggu saja, apakah benua Asia tetap menjadi panggung bagi Amerika Latin, atau Francis si Ayam Jantan yang akan mempertahankan gelar juara dunianya dengan menambah gelar ketiga setelah Zidane dan Descham merebutnya pada Tahun 1998 dan Kylian Mbappe pada Tahun 2018.

Mari seruput kopinya..

Markino (Mari Kita Nonton)