Kepala Badan SDM Industri Kemenperin Kukuhkan Guru Besar Pertama PTKI Medan

Prof. Dr. Elvri Melliaty Sitinjak, MT Guru Besat Ilmu Kimia
Hadi Iswanto - Jumat, 13 Desember 2024 15:07 WIB
Kepala Badan SDM Industri Kemenperin Kukuhkan Guru Besar Pertama PTKI Medan
analisamedan.com/istimewa
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI Masrokhan atas nama Menteri Perindustrian memberikan sambutan pada pengukuhan Prof. Dr. Elvri Melliaty Sitinjak, MT sebagai Guru Besar Pertama PTKI Medan Bidang Ilmu Kimia di Gedung Auditorium PTKI, Jalan Menteng Jumat (13/12/2024).

analisamedan.com - Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI Masrokhan atas nama Menteri Perindustrian mengukuhkan Guru Besar Pertama Politeknik Teknologi Kimia Industri (PTKI) Medan dalam bidang Ilmu Kimia Prof. Dr. Elvri Melliaty Sitinjak, MT di Gedung Auditorium PTKI, Jalan Menteng Jumat (13/12/2024).

Kepala BPSDMI Masrokhan dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada Prof. Dr. Elvri Melliaty Sitinjak, MT sebagai guru besar dalam bidang ilmu kimia di Program Studi Teknik Kimia PTKI Medan.

Pada pengukuhan tadi disampaikan orasi ilmiah dengan judul "Modifikasi Pemurnian Minyak Kelapa Sawit dengan Metode Adsorpsi untuk Mempertahankan Kandungan Mikronutrien".

Hal ini sejalan dengan program pengembangan industri hilir kelapa sawit yang telah diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 74 Tahun 2022 tentang Kebijakan Industri Nasional yang diarahkan pada penguatan produksi pangan fungsional/bernutrisi, aneka ragam produk hilir non pangan, hingga bahan bakar nabati berbasis minyak sawit.

Disebutkannya, Indonesia merupakan penghasil minyak sawit terbesar di dunia dan menyumbang lebih dari 50 persen produksi minyak sawit dunia. Industri minyak kelapa sawit merupakan bagian penting dari program hilirisasi industri berbasis agro, sebagai penyedia bahan baku minyak nabati dan biomassa.

Selain itu, industri kelapa sawit merupakan pendorong pertumbuhan ekonomi nasional berbasis sektor produktif. Sektor ini menjadi tumpuan pencarian bagi sekitar 4,2 juta orang, menghidupi sekitar 20,8 juta jiwa masyarakat, serta menyumbang devisa sekitar 450 triliun per tahun, didominasi dari ekspor produk hilir bernilai tambah tinggi.

Nilai ekonomi sektor industri kelapa sawit hulu-hilir saat ini mencapai lebih dari 750 triliun per tahun, setara dengan 3,5 persen PDB Nasional Tahun 2023 yang mencapai Rp. 20.892 triliun.

Penyediaan bahan baku berkualitas bagi industri hilir merupakan syarat utama program hilirisasi industri, oleh sebab itu, inovasi dalam proses pemurnian dan pengolahan minyak kelapa sawit yang dapat meningkatkan kualitas minyak sawit, seperti yang dikembangkan Prof. Elvri Melliaty Sitinjak, tentu akan memberikan manfaat dan dampak signifikan dalam mendorong penguatan dan pengembangan industri pengolahan kelapa sawit dan turunannya.

Dia juga menyampaikan, Presiden Prabowo Subianto telah menargetkan pertumbuhan ekonomi 8 persen per tahun untuk mengejar ketertinggalan kita dan mencapai visi Indonesia Emas 2045, yaitu sebagai 5 besar kekuatan ekonomi dunia, dan menjadi negara dengan pendapatan perkapita setara negara maju (yaitu 30.300 USD), dari posisi saat ini sebesar 5.300 USD.

Teknologi dan SDM adalah 2 hal yang berperan penting dalam mewujudkan tujuan pembangunan tersebut. Mengadopsi dan mengembangkan teknologi baru serta menyiapkan SDM yang menguasai teknologi memungkinkan industri menjadi lebih produktif dan berdaya saing, dengan penggunaan sumber daya yang lebih efisien.

Perguruan Tinggi, lanjutnya merupakan institusi yang berperan penting dalam pengembangan kedua aspek tersebut. Perguruan Tinggi tidak hanya berperan mencetak lulusan yang kompeten, tetapi juga harus di awali dengan menjadikan institusinya sebagai institusi yang kompeten, profesional, dan berdaya saing. Tenaga pendidik dituntut untuk memiliki kompetensi profesional agar output yang dihasilkan kompeten, berdaya saing dan siap kerja.

Pencapaian sebagai guru besar harus dijadikan momentum untuk membangkitkan inspirasi baru, melahirkan karya-karya yang cemerlang dan bermanfaat bagi industri nasional. Peran guru besar sangat penting sebagai pelopor inovasi melalui pendidikan, riset dan pengabdian masyarakat.

Menurutnya, pencapaian ini bukan saja merupakan capaian pribadi sebagai seorang dosen, namun juga menjadi capaian dari PTKI Medan dan Kementerian Perindustrian.


Oleh sebab itu ia berharap pengukuhan guru besar pada hari ini menjadi inspirasi bagi para akademisi yang lain untuk terus mengembangkan diri dan menghasilkan karya-karya besar, sehingga akan melahirkan lebih banyak lagi guru besar di Kampus Kementerian Perindustrian.

"Sekali lagi saya mengucapkan selamat kepada Prof. Dr. Elvri Melliaty Sitinjak, MT dan kepada Politeknik Teknologi Kimia Industri Medan. Capaian ini tentunya merupakan salah satu langkah maju yang harus terus diikuti dengan langkah-langkah kemajuan berikutnya," tandasnya.

Pertama

Sementara Direktur PTKI Medan Poltak Evencus Hutajulu, ST, MT mengungkapkan, pengukuhan Guru Besar ini merupakan yang pertama di PTKI Medan. "Harapannya saya setelah lahirnya Guru Besar PTKI Medan yang pertama ini dapat memberikan semangat baru bagi seluruh sivitas akademi di PTKI Medan terkhusus kepada seluruh dosen-dosen agar terus dan semakin meningkatkan prestasi-prestasi di dunia pendidikan," pintanya.

Sebelumnya Prof. Dr. Elvri Melliaty Sitinjak, MT memaparkan orasi ilmiahnya berjudul "Modifikasi Pemurnian Minyak Kelapa Sawit dengan Metode Adsorpsi untuk Mempertahankan Kandungan Mikronutrien".

Kesimpulan yang diperoleh, bahwa adsorpsi asam lemak bebas pada minyak kelapa sawit menggunakan adsorben CaSiO3 yang
dihasilkan dari proses tanur pada temperatur 600oC dengan rasio minyak sawit dan adsorben 5:1 (skala laboratorium) mampu menurunkan kadar asam lemak bebas terendah pada minyak dari 4,53 persen menjadi 1,02 persen. Kadar Karoten yang bisa dipertahankan 507,45 ppm. Kadar air dan pengotor berturut-turut adalah 0,05 persen dan 0,02 persen.

Sedangkan kandungan tokoferol dari 778 ppm dapat dipertahankan hingga 253,75 ppm. Hasil pengujian kadar asam lemak bebas pada fraksi olein yang dihasilkan dari sistem proses pemurnian pada skala pilot plant dengan rasio minyak sawit dan
adsorben 18:1 dengan menggunakan adsorben CaSiO3 yang dihasilkan dari proses tanur pada temperatur 600oC adalah sebesar 0,85 persen. Peralatan proses pemurnian CPO dengan metode adsorpsi kapasitas 12,5 L dibangun dengan sistem otomasi dan digitalisasi.

Turut hadir pada acara itu, Ketua Senat Manan Ginting, MT membuka dan menutup Sidang Senat Terbuka Pengukuhan Guru Besar Politeknik Teknologi Kimia Industri (PTKI) Medan dalam bidang Ilmu Kimia Prof. Dr. Elvri Melliaty Sitinjak, MT.

Editor
: Taufik Wal Hidayat
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru