Dosen UMA Berdayakan Kelompok PKK Desa Tanjung Sari Deli Serdang dalam Implementasi Kreasi Pangan Berbasis Microgreen Menuju Desa Bebas Stunting
analisamedan.com - Dosen Universitas Medan Area (UMA) Prof. Dr. Ir. Suswati, MP dari Program Studi Doktor Ilmu Pertanian Pascasarjana bersama Sirmas Munthe, ST, MT dari Fakultas Teknik dan Arie Kartika, SH., MH dari Fakultas Hukum melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dengan Mitra Kelompok PKK Desa Tanjung Sari dipimpin Mega Ayu Setiawan di Jalan Gembira, Dusun IV Desa Tanjung Sari, Kecamatan Batang Kuis Deli Serdang.
"Kegiatan ini wujud pengabdian kepada masyarakat lintas fakultas/program studi UMA dalam pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi. Pengabdian ini didanai Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Masyarakat Kemendikbud Ristek Tahun 2024 yang dimulai bulan Juni hingga Desember," ungkap Ketua Tim PKM Prof. Dr. Ir. Suswati MP, didampingi anggota tim Sirmas Munthe, ST, MT dan Arie Kartika, SH., MH serta mahasiswa Pertanian UMA Rafli Fadillah Lubis dan Emmanuel Saputra Halawa.
Prof. SuswatI menjelaskan dalam PKM ini, kegiatan yang dilakukan meliputi beberapa kegiatan antara lain: memberikan edukasi mengenai tanaman microgreen dalam memenuhi pangan keluarga untuk penekanan stunting, teknik budidaya disertai dengan praktik menanam tanaman microgreen.
Selanjutnya mengenai panen dan pengolahan pascapanen tanaman microgreen/praktik cara panen dan pengolahan, kreasi minuman dan makanan tanaman microgreen/praktik, pembuatan biskuit dan cookies microgreen, teknik pengemasan hasil pengolahan tanaman microgreen dan pengajuan izin pirt hasil pengolahan microgreen.
Sedangkan tujuan utama dilakukan kegiatan pengabdian ini, diharapkan Kelompok PKK Desa Tanjung Sari dapat berkomitmen, berpartisipasi, berperan aktif/ produktif dan peduli terhadap pemenuhan pangan keluarga untuk penekanan stunting dengan nilai plus peluang bisnis untuk meningkatkan kehidupan ekonomi warga.
Permasalahan
Prof. Suswati mengungkapkan bahwa hal ini didasari dari permasalahan yang ditemukan bahwa permasalahan stunting atau gagal tumbuh pada anak pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK) masih menjadi permasalahan mendasar dalam pembangunan manusia Indonesia khususnya di Kabupaten Deli Serdang.
Menurut hasil Survei Status Gizi Nasional (SSGI) tahun 2022, angka prevalensi stunting di Kabupaten Deli Serdang berada pada 12,5% yang terdistribusi di 45 desa. Pencegahan stunting memerlukan intervensi gizi terpadu yang mencakup intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif.
Sasaran dari intervensi gizi spesifik adalah ibu hamil dan balita 1.000 Hari pertama kehidupan (HPK) sementara sasaran dari intervensi gizi sensitif adalah masyarakat umum diantaranya adalah peran Kelompok PKK.
Diperlukan adanya kegiatan untuk mencegah dan memitigasi resiko angka stunting di desa Tanjung Sari yang mengacu pada arahan presiden Republik Indonesia terhadap percepatan penurunan stunting di Indonesia yang dituangkan dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
Microgreen adalah tanaman muda dari berbagai jenis sayuran, herba, atau biji-bijian yang dipanen ketika masih berumur sangat muda, biasanya sekitar 7-21 hari setelah perkecambahan. Tanaman ini tumbuh hanya sampai mencapai tinggi beberapa sentimeter, ketika daun-daun pertama sudah mulai muncul tetapi belum mencapai tahap pertumbuhan sepenuhnya seperti tanaman dewasa.
Peran microgreen dalam mengatasi kerentanan pangan dalam mandiri pangan keluarga di Indonesia sangat signifikan. Microgreen tidak hanya menyediakan sumber nutrisi yang kaya dalam bentuk yang kompak dan mudah tumbuh, tetapi juga memungkinkan keluarga untuk memproduksi sendiri tanaman pangan mereka di rumah, bahkan dengan ruang terbatas sekalipun. Ini menjadi solusi yang praktis dalam menghadapi tantangan pangan di lingkungan urban yang padat dan memiliki keterbatasan lahan untuk pertanian.
Hal krusial lain yang disampaikan adalah microgreen menjanjikan perubahan signifikan dalam paradigma keamanan pangan di Indonesia. Dengan mendorong pertumbuhan dan adopsi microgreen secara luas, kita dapat membangun masyarakat yang lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan mereka sendiri, sambil meningkatkan kualitas gizi dan kesehatan secara keseluruhan. Ini merupakan langkah penting menuju sistem pangan yang lebih berkelanjutan, adil, dan tahan terhadap perubahan iklim di masa depan.
"Atas pendanaan ini, kami ucapkan terima kasih kepada Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Masyarakat Kemendikbud Ristek, Kepala Biro Publikasi, Jurnal Ilmiah dan Informasi Digital (BPJID) UMA yang sudah mendukung pelaksanaan kegiatan ini, serta kepada Ketua dan Anggota Kelompok PKK Desa Tanjung Sari, Kecamatan Batang Kuis atas kesediaannya menjadi mitra sasaran kami," tutup Prof. Suswati, MP.
Bebas Stunting
Ketua Kelompok PKK Desa Tanjung Sari, Ayu menyampaikan salah satu sumber masalah stunting adalah gizi buruk pada ibu dan anak, masalah stunting penting untuk diselesaikan, karena berpotensi mengganggu perkembangan sumber daya manusia dan berhubungan dengan tingkat kesehatan, bahkan kematian anak.
Pelaksanaan kegiatan PKM dari Dosen UMA, ungkap Ayu, ini sangat membantu kelompok PKK dalam memberikan solusi terhadap permasalahan nyata yang terjadi mengenai masalah stunting.
Menurutnya, kegiatan ini sangat baik untuk diikuti dan kedepannya kami berharap masyarakat dapat mengembangkannya secara mandiri dan berkelanjutan.
Melalui edukasi dan praktik secara langsung yang diberikan oleh Tim PKM dalam kegiatan ini maka berpotensi pula membuka peluang bisnis hasil tanaman microgreen dan pengolahannya untuk Kelompok PKK Desa Tanjung Sari.
Besar harapan Tim PKM bahwa pelaksanaan kegitan ini dapat menjadikan Desa Tanjung Sari Batang Kuis bebas stunting guna mendukung dan mewujudkan Generasi Emas 2045.