Gadis Cantik Warga Sidimpuan Dikabarkan Gantung Diri, Keluarga Duga Ada Kejanggalan: Memar di Sekujur Tubuh
Amir Hamzah Harahap - Minggu, 10 November 2024 20:04 WIB
analisamedan.com -Kabar salah seorang warga Padangsidimpuan Dede Sri Anisa Harahap (18) yang kos di Jalan Manggaan 8, Gang Aman Kelurahan Mabar Hilir, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan ditemukan tewas dikamar kos, Minggu (10/11/2024).
Anak Gadis berparas cantik ini merupakan warga Desa Rimba Soping, Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu, Kota Padangsidimpuan.
Korban ditemukan pada Kamis (07/11) tergantung didalam kamarnya dengan lilitan selendang di Kelurahan Mabar Hilir, Kota Medan.
Dari keterangan orang tua korban korban, Samsul Harahap (58) mengungkapkan, pihak keluarga sangat terpukul dan berduka atas meninggalnya putrinya itu.
Apalagi, 4 hari sebelum meninggal, korban masih sempat berkomunikasi lewat aplikasi WA dan mengabarkan dalam keadaan sehat melalui saudara-saudaranya.
"Sama sekali kami tidak menyangka kalau putri kami meninggal karena bunuh diri. Karena sehari sebelum kejadian, korban juga tidak cerita, kalau memang ada masalah atau lainnya. Seperti biasa, korban rutin menghubungi orangtua dan saudara-saudaranya," ujarnya dengan lirih dan wajah sedih.
Yang membuat keluarga kecewa, sampai Kamis (7/11/24) kemarin keluarga hanya dikabarkan bahwa Dede Sri Anisa Harahap meninggal karena bunuh diri.
Ditambahkannya seluruh keluarga di Kota Padangsidimpuan sangat terpukul dan berduka atas meninggalnya, Dede Sri Anisa Harahap.
"Tapi kami tidak diberikan bukti-bukti yang menguatkan, kalau korban bunuh diri. Bahkan, perwakilan keluarga kami yang mewakili di Medan saat penjemputan jenazah, malah mendapatkan surat penolakan untuk autopsi jenazah," bebernya.
Di hadapan Wartawan, orangtua korban menuturkan bahwa mereka melihat ada beberapa kejanggalan atas kematian putri mereka, membuat curiga bahwa anak mereka meninggal bukan karena bunuh diri.
"Karena ada beberapa kejanggalan yang kami temukan saat jenazah mau di mandikan sebelum di makamkan seperti memar di sekujur tubuh korban dan juga kulit yang terkelupas," terangnya.
Kemudian lanjut, Samsul Harahap ada kiriman video yang sudah viral di media sosial bagaimana posisi anaknya saat ditemukan pertama kali oleh teman nya sendiri bahwa tidak seperti posisi biasa orang yang bunuh diri dimana lehernya mendongak keatas bukan ke bawah, lalu tidak ditemukan juga lidah keluar, kotoran keluar maupun air mani.
Oleh karena itu, pihak keluarga memohon agar aparat penegak hukum mengungkap peristiwa sebenarnya atas kematian putri mereka.
"Kami keluarga tidak mampu dan tidak paham hukum, kami memohon polisi dapat mengusut kematian anak kami," pinta Samsul Harahap dengan nada sedih.
Kejanggalan lain, pihak keluarga, juga berusaha menelusuri, bila korban memiliki masalah asmara dengan sang pacar.
"Keluarga sudah mencari tahu dan menanyakan pacarnya di Medan," ucapnya.
Atas dasar itulah, keluarga meminta polisi bisa mengusut tuntas mengenai kasus bunuh diri tersebut.
"Kami bisa menerima legowo meninggalnya korban karena bunuh diri, selama memang ada bukti yang menguatkan kami," tegasnya.
Keluarga saat ini mengharapkan ada yang bisa mendampingi mereka untuk membuat laporan resmi ke Polda Sumut karena mereka sangat buta akan proses hukum dan juga tidak memiliki dana untuk mengejar keadilan atas kematian anak mereka.
Mendapat keluhan pihak keluarga Korban itu, Sekretaris Lembaga BURANGIR, Juli H Zega bersama tim mendatangi kediaman orangtua dari almarhum Dede Sri Anisa Harahap di Desa Rinba Soping, Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu untuk mendengarkan secara detail peristiwa itu langsung dari orangtua dan keluarga korban.
Juli mengatakan atas peristiwa tersebut lembaga BURANGIR Perlindungan Anak dan Perempuan turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya atas peristiwa tersebut.
"Apalagi almarhum masih berusia 18 tahun dan BURANGIR berjanji akan mencari cara bagaimana keluarga mendapat jawaban dari seluruh kejanggalan-kejanggalan yang telah disampaikan kepada kami," ucap Juli.
Seperti dberitakan, waarga Jalan Mangan 8, Gang Aman, Kelurahan Mabar Hilir Kecamatan Medan Deli mendadak heboh , Kamis (7/11/24) kemarin.
Pasalnya, warga dikejutkan dengan penemuan adanya seorang penghuni kos ditemukan tewas tergantung di dalam kamarnya.
Dari data yang diperoleh wartawan,korban diketahui bernama Dede Sri Anisa Harahap (18) warga Desa Rimba Soping, Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu, Kota Padangsidimpuan, ditemukan tewas tergantung di dalam kamar kos dengan menggunakan tali selendang.
Kapolsek Medan Labuhan, Kompol PS Simbolon saat dihubungi wartawan membenarkan kejadian tersebut.
"Iya memang ada tadi laporan penemuan seorang wanita yang ditemukan tak bernyawa di dalam sebuah kamar kos di Kelurahan Mabar," ucapnya.
Dijelaskan Kapolsek, pertama kali jasad korban ditemukan oleh salah satu rekannya bernama Jihanna Fahrisa yang datang ke kos korban untuk mengajak kerja.
"Tadi kawannya yang menemukan korban sudah tergantung di dalam kamar kos," sebutnya.
Saksi langsung melaporkan temuan tersebut kepada warga sekitar dan meneruskannya kepada pihak kepolisian.
"Mendapat laporan kita langsung turun ke lokasi dan melakukan olah TKP. Dari hasil pemeriksaan sementara dari tim inafis tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Jadi kesimpulan sementara korban murni bunuh diri," jelasnya.
Anak Gadis berparas cantik ini merupakan warga Desa Rimba Soping, Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu, Kota Padangsidimpuan.
Korban ditemukan pada Kamis (07/11) tergantung didalam kamarnya dengan lilitan selendang di Kelurahan Mabar Hilir, Kota Medan.
Dari keterangan orang tua korban korban, Samsul Harahap (58) mengungkapkan, pihak keluarga sangat terpukul dan berduka atas meninggalnya putrinya itu.
Apalagi, 4 hari sebelum meninggal, korban masih sempat berkomunikasi lewat aplikasi WA dan mengabarkan dalam keadaan sehat melalui saudara-saudaranya.
"Sama sekali kami tidak menyangka kalau putri kami meninggal karena bunuh diri. Karena sehari sebelum kejadian, korban juga tidak cerita, kalau memang ada masalah atau lainnya. Seperti biasa, korban rutin menghubungi orangtua dan saudara-saudaranya," ujarnya dengan lirih dan wajah sedih.
Yang membuat keluarga kecewa, sampai Kamis (7/11/24) kemarin keluarga hanya dikabarkan bahwa Dede Sri Anisa Harahap meninggal karena bunuh diri.
Ditambahkannya seluruh keluarga di Kota Padangsidimpuan sangat terpukul dan berduka atas meninggalnya, Dede Sri Anisa Harahap.
"Tapi kami tidak diberikan bukti-bukti yang menguatkan, kalau korban bunuh diri. Bahkan, perwakilan keluarga kami yang mewakili di Medan saat penjemputan jenazah, malah mendapatkan surat penolakan untuk autopsi jenazah," bebernya.
Di hadapan Wartawan, orangtua korban menuturkan bahwa mereka melihat ada beberapa kejanggalan atas kematian putri mereka, membuat curiga bahwa anak mereka meninggal bukan karena bunuh diri.
"Karena ada beberapa kejanggalan yang kami temukan saat jenazah mau di mandikan sebelum di makamkan seperti memar di sekujur tubuh korban dan juga kulit yang terkelupas," terangnya.
Kemudian lanjut, Samsul Harahap ada kiriman video yang sudah viral di media sosial bagaimana posisi anaknya saat ditemukan pertama kali oleh teman nya sendiri bahwa tidak seperti posisi biasa orang yang bunuh diri dimana lehernya mendongak keatas bukan ke bawah, lalu tidak ditemukan juga lidah keluar, kotoran keluar maupun air mani.
Oleh karena itu, pihak keluarga memohon agar aparat penegak hukum mengungkap peristiwa sebenarnya atas kematian putri mereka.
"Kami keluarga tidak mampu dan tidak paham hukum, kami memohon polisi dapat mengusut kematian anak kami," pinta Samsul Harahap dengan nada sedih.
Kejanggalan lain, pihak keluarga, juga berusaha menelusuri, bila korban memiliki masalah asmara dengan sang pacar.
"Keluarga sudah mencari tahu dan menanyakan pacarnya di Medan," ucapnya.
Atas dasar itulah, keluarga meminta polisi bisa mengusut tuntas mengenai kasus bunuh diri tersebut.
"Kami bisa menerima legowo meninggalnya korban karena bunuh diri, selama memang ada bukti yang menguatkan kami," tegasnya.
Keluarga saat ini mengharapkan ada yang bisa mendampingi mereka untuk membuat laporan resmi ke Polda Sumut karena mereka sangat buta akan proses hukum dan juga tidak memiliki dana untuk mengejar keadilan atas kematian anak mereka.
Mendapat keluhan pihak keluarga Korban itu, Sekretaris Lembaga BURANGIR, Juli H Zega bersama tim mendatangi kediaman orangtua dari almarhum Dede Sri Anisa Harahap di Desa Rinba Soping, Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu untuk mendengarkan secara detail peristiwa itu langsung dari orangtua dan keluarga korban.
Juli mengatakan atas peristiwa tersebut lembaga BURANGIR Perlindungan Anak dan Perempuan turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya atas peristiwa tersebut.
"Apalagi almarhum masih berusia 18 tahun dan BURANGIR berjanji akan mencari cara bagaimana keluarga mendapat jawaban dari seluruh kejanggalan-kejanggalan yang telah disampaikan kepada kami," ucap Juli.
Seperti dberitakan, waarga Jalan Mangan 8, Gang Aman, Kelurahan Mabar Hilir Kecamatan Medan Deli mendadak heboh , Kamis (7/11/24) kemarin.
Pasalnya, warga dikejutkan dengan penemuan adanya seorang penghuni kos ditemukan tewas tergantung di dalam kamarnya.
Dari data yang diperoleh wartawan,korban diketahui bernama Dede Sri Anisa Harahap (18) warga Desa Rimba Soping, Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu, Kota Padangsidimpuan, ditemukan tewas tergantung di dalam kamar kos dengan menggunakan tali selendang.
Kapolsek Medan Labuhan, Kompol PS Simbolon saat dihubungi wartawan membenarkan kejadian tersebut.
"Iya memang ada tadi laporan penemuan seorang wanita yang ditemukan tak bernyawa di dalam sebuah kamar kos di Kelurahan Mabar," ucapnya.
Dijelaskan Kapolsek, pertama kali jasad korban ditemukan oleh salah satu rekannya bernama Jihanna Fahrisa yang datang ke kos korban untuk mengajak kerja.
"Tadi kawannya yang menemukan korban sudah tergantung di dalam kamar kos," sebutnya.
Saksi langsung melaporkan temuan tersebut kepada warga sekitar dan meneruskannya kepada pihak kepolisian.
"Mendapat laporan kita langsung turun ke lokasi dan melakukan olah TKP. Dari hasil pemeriksaan sementara dari tim inafis tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Jadi kesimpulan sementara korban murni bunuh diri," jelasnya.
Editor
: Amir Hamzah Harahap
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Cawalkot Terpilih Letnan Bersama Istri Ny. Masroni Kunjungi Korban Rudapaksa Beri Motivasi dan Pastikan Pendidikan Lanjut
3 Bocah Putus Sekolah di Sidimpuan Dan Husnul Hotimah Menderita Anemia Lambung, Letnan-Levi Temui Keluarga Ini di Rumah Sakit
Partai Ummat Ucapkan Selamat Kepada Letnan Dalimunthe Dan Harry Pahlevi
Patut Di Apresiasi! Paslon Irsan-Ali Ucapkan Selamat Kepada Letnan-Levi Terpilih Menjadi Walikota Padangsidimpuan 2024-2029
Ingat! Dilarang Bawa HP Saat Nyoblos Ke Bilik Suara. Sanksi Pidana Penjara 1 Tahun Dan Denda Rp.12 Juta
Kronologi 10 Orang Cegat Istri Calon Bupati di Tapsel, Ngaku Mau Periksa Apa Ada Narkoba
Komentar