Bismillahirrahmanirrahim
analisamedan.com - Ketika Rasulullah Muhammad Saw menerima wahyu pertama sebagai bait kenabiannya di Gua Hira, surat Alalaq ayat 1-5 diawali dengan kata 'Iqro' yang berarti 'bacalah', memiliki dimensi makna sangat luas.
Perintah 'bacalah' pada ayat pertama dirangkai dengan kalimat "Bismirobbika' yang bermakna "Dengan nama tuhanmu" menunjukkan bahwa segala bentuk perbuatan harus dikarenakan atau diniatkan untuk Allah Swt semata.
Tatkala kita membuka mushaf Alquran yang di dalamnya terhimpun 114 surat, lembaran pertamanya adalah surat 'Alfatihah' yang secara harfiah bermakna 'Pembuka'. Surat Alfatihah yang juga populer dengan nama "Ummu Alquran" (induk Alquran) terdiri dari 7 ayat diawali dengan ayat 'Bismillahirrahmanirrahim' yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia "Dengan nama Allah yang Mahapengasih Mahapenyayang".
Kunci Ibadah
Menelusuri lebih luas makna Bismillahirrahmanirrahim, kalimat ini menjadi kunci setiap amal ibadah seorang hamba apakah punya nilai atau tidak bagi Allah Swt. Setiap perbuatan manusia baik itu ibadah mahdhah atau pun tidak, sangat ditentukan dengan niat pelakunya.
Semua niat perbuatan wajib diniatkan untuk Allah Swt semata dengan menafikan semua makhluk dan kepentingan duniawi sehingga apa yang dilakukan semata karena-Nya. Salat fardhu maupun sunah yang kita kerjakan misalnya, semua niatnya hanya untuk atau karena Allah Swt (Lillahi taala).
Ketika sebuah perbuatan dilakukan tidak dilandaskan kepada niat untuk atau karena Allah Swt, maka perbuatan tersebut menjadi batal dan tidak bernilai pahala di sisi-Nya. Perbuatan tersebut hanya akan menjadi rutinitas biasa sehari-hari tanpa nilai lebih di sisi-Nya bagi pelakunya.
Hal ini terekam dari firman Allah Swt dalam Alquran yang sering dan kebanyakan umat Islam baca dalam pembukaan (iftitah) salat yang artinya : "Katakanlah (Muhammad), Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, tuhan semesta alam". (Q.S. Alan'am (6) : 162).