Dirikritik Walikota Tanjungbalai Menghilang, Di hadapan Pendukung "Jual Kecap"
analisamedan.com - analisamedan.com - Wali Kota Tanjungbalai H. Waris Tholib mempertontonkan sikap kontradiktif dalam menyahuti aksi demonstrasi, dimana saat sebagian warga mengkritik kebijakannya sebagai kepala daerah ia menghilang, sebaliknya terhadap massa pendukung ia tampil cuap-cuap "jual kecap".
Seperti yang terjadi pada Rabu (18/9), di hadapan massa relawan, sejumlah kepala lingkungan dan oknum Lurah dan Camat yang melakukan aksi dukungan di depan Kantor Wali Kota, Waris Tholib tampil antusias menyampaikan berbagai hal yang disebut-sebut hasil capaian kinerjanya.
Terpantau dari vidio siaran langsung akun facebook Waris Tholib , aksi sekelompok orang tersebut dikomandoi oleh tim relawan Wali Kota yakni Andrean Hanif yang mengklaim mewakili masyarakat disambut langsung Walikota H.Waris Tholib.
Dalam pidatonya Waris Tholib menyatakan bahwa ada yang mengatakan jelek, bobrok. "Alhamdulillah hari ini anugerah buat kita semua, pemerintah kota masih ada yang melek menyampaikan yang baik," ujarnya.
Andren Hahif kordinator aksi menyatakan tujuan aksi yang digelar pihaknya untuk memberikan apresiasi dan berterima kasih kepada Wali Kota Tanjungbalai H.Waris Tholib atas sejumlah penghargaan yang diterimanya dari pemerintah pusat.
"Penghargaan ini tentunya karena kinerja Pemerintah Kota Tanjungbalai dibawah pemerintahan Wali Kota Tanjungbalai H. Waris Tholib," kata Hanif.
Sementara itu, salah seorang peserta aksi mengaku tidak memahami tujuan dari demonstrasi yang diikutinya. Ia hanya mengikuti arahan dari pihak lain.
"Usahola manonyo, paham-paham la kau," katanya kepada wartawan.
Sebagaimana diinformasikan, pada Kamis (5/9/2024) dua pekan lalu, enam lembaga sosial kontrol pemerintah yakni PANDAWA-LIMA, GAPAI, GM.TABARA, KARYA, PETA dan GAS berunjukrasa mengkritik kebijakan Wali Kota Tanjungbalai H.Waris Tholib yang dinilai tidak berpihak kepada rakyat.
Selain Piagam Penghargaan berisi keritikan yang diberikan kepada H.Waris Tholib melalui Asisten II dan III Pemkot Tanjungbalai, pendemo juga meninggalkan belasan ekor bebek sebagai simbol agar Wali Kota dapat lebih terbuka terhadap kritik dan masukan. (WIKA)