Kotak Kosong Jilid II Potensial Terulang di Pilkada Deliserdang
analisamedan.com - Kekhawatiran akan terulangnya lagi pemilihan kepala daerah (pilkada) Deliserdang melawan kotak kosong jilid II punya potensi terjadi. Potensi ini dipicu pasca 2 partai politik kelas atas yakni, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Gerakan Indonesa Raya (Gerindra) memberikan dukungan kepada dr Asri Ludin Tambunan sebagai bakal calon bupati dari kedua partai tersebut pada pilkada 27 Nopember 2024 mendatang.
"Potensi pilkada lawan kotak kosong jilid II bisa saja terjadi melihat perkembangan politik Deliserdang akhir-akhir ini," ungkap Ketua Komunitas Warga Pencinta Deliserdang KWPDS) Sawaluddin Lubis kepada analisamedan.com, Minggu (28/7) di Kota Lubukpakam.
Dalam 2 pekan terakhir, peta perpolitikan di Deliserdang jelang pilkada sudah mulai ada gambaran. PDIP dan Gerindra telah mengumumkan jagoan keduny untuk maju pada pilkada Deliserdang meski masih belum final karena masih bersifat rekomendasi yang bisa saja berubah sesuai perkembangan situasi politik.
Potensi terulang kembali pilkada lawan kosong bisa saja terjadi bila isu Asri Ludin Tambunan yang akrab disapa 'Dokter Aci' sebagai bakal calon bupati Deliserdang benar akan memborong semua partai politik di DPRD Deliserdang.
Indikasi ini bisa terlihat dari keseriusannya dan kepiawaiannya mendapatkan rekomendasi dari PDIP dan Gerindra yang sudah diterimannya. Pesentase peluang cukup besar bila Aci berhasil mengambil dukungan dari Partai Golongan Karya (Golkar) dan Nasional Demokrat (NasDem).
"Ini sudah 2 partai besar PDIP dan Gerindra. Kalau Golkar dan Nasdem juga bisa diambilnya (Aci), kemungkinan kotk kosong jilid II terulang lagi," ujar Sawaluddin.
Menurutnya, bila 4 parpol PDIP, Gerindra, Golkar dan NasDem mendukung, besar kemungkinan pilkada melawan kosong jilid II akan terulang lagi. Meski ada parpol kelas bawah lainnya yang memiliki kursi dan punya kemungkinan memajukan calon tandingan dengan berkoalisi, tapikecil kemungkinan mereka akan melawan partai atas .
"Kalau 4 parpol ini mendukung calon yang sama, partai kecil pun akan ikut," paparnya.
Gagalnya Parpol
Sawaluddin menegaskan, jika pilkada Deliserdang mengulang kembali sejarah mundur dan rusaknya demokrasi dengan melawan kosong, itu pertanda gagalnya parpol di Deliserdang melakukan kaderisasi. Sebab, semestinya kurun waktu tahun 5 terakhir, parpol politik bisa melahirkan kader hebat dan berkualitas sehingga siap untuk dimajukan pada kontestasi pilkada Deliserdang.